Udah gak bisa disangkal lagi deh.. membaca dan menulis tu satu paket yang bisa membuat ide bermunculan... hihihi.. kayak sekarang ni lagi baca-baca blog salah satu rekan apoteker..
Geli rasanya liat judul tulisan ini.. "Dokter dispensing". Untuk sebagian temen apoteker ni hal "panas" yang seperti menginjak-nginjak harga diri seorang apoteker. Namun, ketika membaca kenyataan bahwa udah ada 2 robot yang mampe melakukan dispensing bahkan mampu mereduksi human eror, ane sendiri jadi ketawa dan berfikir, kenapa kita masih aja membulet (kata orang jawa) dengan isu dokter dispensing. Padahal robot aja udah bisa dispensing. Lalu, sebenarnya dimanakah esensi masalah yang harus kita perhatiakan??
perhatikan kutipan ini "Robot-Rx ini seperti Ernie menyediakan waktu lebih banyak bagi apoteker untuk berkomunikasi dengan dokter dan pasien mengenai pemilihan obat, pengatasan interaksi obat, dan konsultasi obat."
Nah, daripada kita ribut2 masalah dispensing yang sebenarnya banyak tenaga yang bisa menghandle pekerjaan tersebut, cobalah kita berfikir ke depan. "KOMUNIKASI DAN KONSULTASI". Berfikir ke depan secara harfiah dapat kita artikan keluarlah dari balik ruang apotek atau ruang dispensing, bertemulah dengan pasien, jalin komunikasi dengan pasien maupun dokter. Karena dengan komunikasi dan konsultasi (konseling) inilah kompetensi apoteker ditantang dan diuji. Siapkah kita???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar