Welcome home....

Assalamualaikum wr.wb
Rekan-rekan pembaca..selamat menikmati suguhan yang insyaallah bermanfaat dunia wal akherat...

"Pembaca yang baik meninggalkan komentar-komentar yang bermutu."

Sabtu, 21 Agustus 2010

REKONSTRUKSI MAHASISWA FARMASI INDONESIA (part 2)

reorientasi kontrusksi apoteker pada mahasiswa farmasi

Coba kita lihat, saat ini banyak industri yang menghasilkan produk analgetik berbahan dasar paracetamol. Masing-masing memberikan brand pada produk yang dihasilkan. Tanpa disadari, bahwa keseluruhannya menggunakan bahan aktif paracetamol. Suatu keniscayaan bagi setiap produsen bisa menghasilkan obat bermutu dengan menggunakan paracetamol kualitas rendah. Kondisi ini tak ubahnya pada dunia apoteker. Berbagai program mulai dari TATAP hingga homecare, mulai dari drug oriented hingga patient oriented ingin diimplementasikan pada praktek kefarmasian ini dimana bahan dasar dari program-program tersebut adalah apoteker merupakan olahan dari Mahasiswa farmasi. Perlu ditekankan disini bahwa penulis bukan ingin menganalogkan bahwa apoteker dan mahasiswa sebagai manusia disamakan sifat dan fungsinya dengan paracetamol yang merupakan barang mati. Namun, penulis ingin menekankan bahwa selama ini rekonstruksi keprofesian baru sampai bagaimana memformulasikan apoteker sehingga menghasilkan apoteker yang bermutu, sebagaimana para produsen dengan berbagai formulasinya memformulasikan paracetamol untuk dijadikan obat analgetik yang bermutu. Ada hal lain yang luput bahwa bagaimana bisa mendapatkan paracetamol yang bermutu yang bila kita analogikan dalam hal ini bagaimana bisa mendapatkan apoteker yang bermutu dengan mahasiswa farmasi sebagai raw materials. Oleh karena itu, baik APTFI maupun IAI sudah seyogianya merubah ataupun paling tidak menambahkan orientasi konstruksi profesi apoteker dengan bagaimana mendesign formulasi yang baik bagi mahasiswa farmasi untuk mendapatkan kompetensi yang menjadikan mereka siap atau paling tidak memiliki profession character.

Profession character building merupakan karakter dasar yang harus dimiliki oleh setiap apoteker dan hal ini merupakan prinsip dan konsep dalam berpraktek keprofesian apoteker. Pembentukan karakter dasar ini tentunya akan terasa sangat sulit dilakukan setelah mahasiswa farmasi menjelma menjadi apoteker (kenapa penulis menggunakan kata menjelma karena untuk saat ini penulis melihat waktu yang ditempuh di kuliah profesi hanya mampu menciptakan penjelmaan mahasiswa farmasi menjadi apoteker dalam artian belum bisa menjadikan apoteker sungguhan hanya sebatas penjelmaan-penjelmaan.), karena pembentukan hal-hal dasar dilakukan pada tahapan dasar pula sehingga akan terpola suatu kebiasaan sejak dini. Layaknya shalat diajarkan pada seorang anak sedini mungkin, namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa baru belajar shalat tetapi tentunya lebih sulit daripada mendidik pada waktu kanak-kanak. Oleh karena itu, perlu diupayakan langkah-langkah strategis dalam Profession character building pada mahasiswa farmasi dengan kerjasama antara organisasi mahasiswa dan organisasi profesi serta dukungan APTFI dan pemerintah. (BERSAMBUNG)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar