Assalamualaikum guys..
sekarang aq lagi nulis langsung pake notepad. Kenapa gak langsung di blog?
Yap, alasan aq:
- internet tiba-tiba lemot. Iya emang siy, bukan kadang-kadang tapi lebih tepat emang sering lemot. So, biar ide gak terbang. lebih baik segera buka notepad. jreng..jreng...jreng.. mulai jari menari-nari di atas keyboard.
- Ternyata blog aq gak 24 jam sign in. So, dari pada kelamaan buat masuk yang pastinya ID ma password suka kebalik-balik, mending terus buka notepad. Ohya, ini bukan iklan notepad ya. Notepad mah gak usah diiklanin juga semua dah pada tau.
Dulu aq selalu beranggapan bahwa, klo mau nulis apa-apa di laptop harus nulis di MSword. Ternyata terdapat beberapa kelemahan yang aq jumpai berdasarkan pengalaman:
- Bagi komputer atau laptop yang sudah uzur, bakalan butuh wktu lebih dari satu detik untuk buka MSword a.k.a waktu loading-nya lama. Hal ini klo gak salah bergantung ma profesor, eh salah processor dan RAM (jangan tanya apa itu processor ma RAM. googling aja yaa..^^)
- untuk nulis draft, menurut aq MSword gak simple. bayangin aja, kita harus nyeting-nyeting jenis tulisan, paragraf dll. Iya siy, ada yang bilang buka MSword langsung mulai nulis. Tapi jujur klo menurut aq gak apdol klo format tulisan gak diatur dulu. So, waktu aq kebuang diurusan format memformat.
Hmm, sebenarnya malem senin beginian saat aq nyiapin bahan meng-hajar (asal kata mengajar) untuk mahasiswis (mahasiswi + s = banyak mahasiswi) tercinta. Hahahha, rada ngeri aja klo nulisnya "untuk mahasiswa tercinta", takut ada orang awam protes. "koq cinta-cinta-an ma cowok siy. mahasiswa kan cowok. iiiii.."
Yap, tapi setelang aq perhatiin beberapa minggu ini, justru malem senin adalah waktu yang cocok untuk ngisi blog. hehehee. begitulah, blog juga bisa jadi godaan lho.
Well, trend topic buat malem ini adalah "menulis harus disiplin".
Pada setuju gak siy klo menulis harus disiplin?
Yap, klo aq (haduuuuh gatal pengen menggunakan kata "gue") setuju banget. Yak, gampangnya, semua klo mau membuahkan hasil harus disiplin dan istiqomah. Disiplin klo menurut aq siy sedikit-demi-sedikit tapi rutin, persis seperti konsep istiqomah dalam Islam. Namun, yang di bold jangan kata sedikitnya tapi rutinnya donk. Displin bukan alasan untuk ngerjain sesuatu dengan sedikit, tapi dengan rutin. So, disiplin means pekerjaan yang dilakukan secara RUTIN walau sedikit-demi-sedikit.
Begitu juga menulis, kawan. Perlu kedisiplinan. Banyak para penulis memegang erat konsep disiplin ini.Bahkan tak jarang mereka sangat strict (baca:strik) pada jadwal menulis mereka. Ada yang memberikan waktu dari jam 11pm-1am untuk menulis setiap hari selama seminggu (si dikung). Macam-macam deh. Intinya mereka betul-betul mengalokasikan waktu seoptimum mungkin untuk menulis. Dan menulis yang efektif itu kata mereka para penulis (maaf klo sumber kurang valid) adalah dalam 30-45 menit.
Namun, hal penting yang harus diingat, kawan, bahwa disiplin harus diawali dengan latihan dan sedikit paksaan. So, latih dan paksalah dirimuw untuk disiplin menulis.
Point selanjutnya yang ane berusaha kutip dari obrolannya dikung dan kawan-kawannya adalah menulis malas dan malas menulis. Hmm.. apa ya artinya? Jujur aq aja rada awam ma istilah ini terutama yang "menulis malas".
Setelah aq googling (hahaha. kyk biasa, mentok-mentok lari sambil mewek ke mbah google.) istilah menulis malas gak jauh beda ma malas menulis. Tapi enggak. pasti ada bedanya. Coba yah aq coba. Kawan-kawan boleh koq koment nanti.
Well, malas menulis itu adalah sifat malas seseorang yang dikaitkan dengan pekerjaan menulis. Gampangnya seseorang gak mau menulis gara-gara malas. Namun, klo menulis malas, menurut aq adalah menulis dengan malas, dimana seseorang sedang dalam kondisi menulis tapi malas-malasan.
Nah, dimana bedanya? Kondisi yang pertama yakni malas menulis, orang tersebut sampe dinosaurus dibangkitkan lagi gak akan pernah menghasilkan karya tulis sebab malas menulis. Singkat cerita, orang malas menulis intinya adalah dia tidak pernah memulai untuk menulis, so no result.
Beda dengan kondisi kedua. Si doi yang menulis malas, dia udah mulai menulis tapi ogah-ogahan, merasa
terpaksa, dan hidup dalam penderitaan. Haisssh.. sorry..sorry rada ngaco. Maksudnya adalah dia udah nulis, udah menghasilkan tulisan, terserah deh mau satu kalimat, 2 kalimat, 1 paragraf, ato satu cerpen (huahaha klo dah satu cerpen mah udah bukan nulis sambil malas-malasan itu mah..ngacoo). Gini deh. mudahnya menulis malas dah ada result yakni tulisan, hanya saja kualitas tulisan bagaikan air di daun talas, lari kemana-mana sebab nulisnya ogah-ogahan. (sorry ya klo aq menggunakan pribahasa gak pada tempatnya. bingung mau nyari pribahasa yang gimana lagi). Tapi gak masalah, lambat laun setelah berulang kali dibaca, maka kualitas tulisan akan meningkat. "klo males baca gimana?" Yaudah, buka baju terjun ke sumur aja yaa.
So, musuh besar umat manusia yang paling utama adalah syaitan dan kedua adalah hawa nafsunya. ehh.. maaf2. salah konteks. tapi betulkan. ok balik ke menulis, musuh besar para penulis adalah rasa malas dan malas-malasan. Oleh karena itu, sobatku yang setia membaca tulisan ini ampe mata berair. Klo mata udah berair itu klo gak sakit mata ya ngantuk. haish.. ngaco lagi. ulang...ulang. Oleh karena itu, kawan, jangan mau
kalah ma kata "malas" ya
billahi taufik wal hidayah
wassalamualaikum warrohmatullohi wabarokatuh.
NB: tunggu tulisan selanjutnya ttg pengalaman seorang pharmacist di malaysia. hihihihi^^
not bad lah..., renyah bahasanya..
BalasHapusjazakalloh khair pak ardani
BalasHapus